Dalam menjalankan proses marketing, marketers menggunakan beragam model/formula untuk menjangkau audiens nya. Salah satu model marketing yang dulu sering digunakan adalah AIDA model. Apa itu AIDA? Kita akan membahasnya beserta dengan contoh penerapannya pada artikel ini.
AIDA termasuk model marketing senior yang digunakan jauh sebelum AIDCA model. Meskipun lama, tetapi masih ada bahkan banyak marketers yang sukses menggunakannya. Tentu balik lagi ke model bisnis yang di gunakan karena tidak semua bisnis cocok dengan suatu model.
Sederhananya, aida model bisa diartikan sebagai sebuah proses yang dilalui pelanggan sampai melakukan transaksi pada suatu bisnis. Umumnya, pemanfaatan aida biasanya digunakan pada periklanan, copywriting, content writer dll.
Mengingat bahwa tingginya kesadaran pelanggan akan suatu brand pada sebuah iklan. Sehingga, model AIDA akan sangat membantu untuk menjelaskan bagaimana pesan dari suatu campaign pemasaran agar mudah diterima konsumen.
Daftar Isi
Apa itu AIDA ?
AIDA adalah sebuah formula marketing yang dapat digunakan sebagai bahan analisa dan acuan dalam perencanaan iklan. Perencanaan iklan disini mencakup semua aspek, mulai dari persiapan pra-produksi, produksi dan pasca-produksi iklan.
Lebih sederhananya, merupakan perjalanan yang dilewati calon pelanggan sampai menjadi pelanggan dan melakukan transaksi pada suatu bisnis. Lebih dalamnya, perjalanan pelanggan mulai dari bagaimana calon pelanggan tertarik dengan suatu brand, sampai pelanggan melakukan action untuk membeli produk/jasa yang ditawarkan.
AIDA hanyalah sebuah model marketing, tentu model ini tidak bersifat baku, Anda bisa memodifikasi dan menyesuaikannnya sesuai kebutuhan bisnis. AIDA merupakan salah satu model pemasaran terlama yang sudah lama digunakan dalam periklanan, bahkan sejak pada akhir abad kesembilan belas.
Perjalanan Pelanggan Menggunakan AIDA model
AIDA model menggambarkan proses perjalanan pelanggan mulai dari Attention, Interest, Desire, dan Action. Masing-masing setiap langkahnya mengandung pesan komunikasi yang ditanamkan marketers untuk menjangkau audiens mereka. Lebih dalamnya mari kita bahas satu persatu :
1. Attention / perhatian
Apa itu tahapan pertama dalam aida? Pada tahap pertama, atau hal pertama yang perlu di lakukan seorang marketers untuk mengenalkan brand dengan aida adalah melalui attention atau menarik perhatian. Semakin bisa kita menarik perhatian audiens dan memancing perhatian mereka, maka akan semakin booming pesan yang kita pasarkan.
Sebagai contohnya, bisa kita lihat banyak bisnis yang viral baru2 ini, hal tersebut merupakan salah satu hasil dari suksesnya marketers dalam menarik perhatian. Apalagi dengan adanya internet dan sosial media sekarang, setiap brand punya peluang yang sama untuk bisa menarik perhatian setiap audiens.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan tahap attention ini adalah saat pemilihan headline yang interaktif. Contohnya seperti curiosity headline, selective headline, command headline, gimminck headline, fear headline dan lain-lain.
Anda bisa menggunakan jenis-jenis headline tersebut untuk menarik perhatian pelanggan agar lebih interaktif. Jangan lupa untuk sesuaikan headline dengan persona pelanggan yang telah Anda punya pada rencana pemasaran. Agar komunikasi pemasaran yang Anda jalankan bisa berjalan lebih maksimal.
Pastikan perhatian yang Anda timbulkan benar-benar relate dengan produk atau jasa yang ditawarkan, jangan sampai melebih-lebihkannya. Karena justru akan berdampak buruk terhadap brand jika tidak sesuai ekspektasi mereka.
2. Interest / minat
Setelah mendapat perhatian dari audiens yang di targetkan, sekarang saatnya masuk kelangkah kedua pada aida, yaitu interest/minat. Jika perhatian yang telah ditimbulkan benar-benar relate dengan bisnis, tahapan menarik minat pelanggan akan lebih mudah dilakukan.
Makanya, Anda harus berhati-hati saat menarik perhatian pelanggan, jika itu tidak relate, justru akan membuat tahapan minat lebih susah dilakukan. Untuk menarik minat dari audiens, pastikan Anda telah mengetahui apa yang menjadi masalah pelanggan.
Maka dari itu sebelum melakukan komunikasi pemasaran, pastikan Anda telah mengenali masalah dan mempunyai solusi buat masalah mereka. Dan pastikan solusi yang ditawarkan benar-benar dapat membantu masalah mereka, jika tidak, maka tahapan minat akan susah dilakukan.
Sebagai contoh, searchengineland.com hadir untuk membagikan news seputar SEO. Sehingga, artikel yang dibahas pada website tersebut tidak jauh dari seputar update terbaru dari seo. Hal ini akan menarik minat orang2 yang belajar seo dan para pelaku seo untuk rutin mengunjunginya.
Hal ini juga yang dapat kita contoh. Misalnya kita menawarkan undangan pernikahan digital, kita bisa bahas seputar undangan pernikahan, contoh pernikahan kekinian, pakaian pernikahan dll.
3. Desire / hasrat / keinginan
Setelah calon pelanggan mulai menaruh minat dengan komunikasi pemasaran, saat nya menarik keiginan mereka untuk melakukan transaksi pada bisnis Anda. Tahapan ini berfokus pada memberikan pertimbangan kenapa harus melakukan transaksi sekarang.
Pada tahap desire ini, coba lah berfokus pada kenapa pelanggan harus melakukan transaksi, fokus pada penjabaran manfaat yang dapat mereka terima. Misalnya, dengan memberikan tabel perbandingan, menawarkan promo tahun baru yang berbatas waktu, promo dengan potongan, dll.
Jika menggunakan hardselling, Anda bisa jelaskan fitur yang ditawarkan oleh produk/layanan bersangkutan secara langsung. Namun, ini akan berdampak pemahaman yang lebih minim buat calon pelanggan yang tidak familiar dengan bahasa fitur yang ditawarkan.
Tapi, jika menggunakan softselling, Anda bisa menjelaskan manfaat dari produk/layanan yang ditawarkan. Membuat tabel perbandingan sebelum dan sesudah menggunakannya. Hal ini akan lebih familiar bagi orang awam, dan mereka akan sangat terbantu dalam petimbangan pengambil keputusan.
Tahap desire ini sangat menentukan apakah calon pelanggan akan melakukan transaki atau tidak. Sehingga, Anda perlu lebih fokus pada tahapan desire ini dari tahapan sebelumnya. Pastikan audiens benar-benar dapat menyelesaikan masalah mereka dengan bertransaksi pada brand Anda.
Baca juga : AISAS Model Sebagai Konsep Marketing Zaman Digital
4. Action / aksi
Setelah mendapat respon dari audiens mulai dari attention, interest dan desire pada sebuah komunikasi atau campaign pemasaran. Perjalanan pelanggan terakhir pada AIDA model adalah action atau melakukan aksi pada suatu campaign.
Aksi disini berarti audiens akan secara langsung berhubungan dengan pesan yang disampaikan iklan. Misalnya adalah berlangganan suatu artikel, subscribe suatu channle youtube, menghubungi admin wa untuk bertanya lebih lanjut. Hingga akhirnya melakukan pembelian produk/jasa yang dijual oleh brand tersebut.
Contoh Penerapan AIDA model dalam Artikel
Aida model juga bisa Anda terapkan pada sebuah artikel, sebagai contoh simak tahapan berikut ini:
- Attention, letakkan pada judul artikelm gunakan headline yang dapat menarik perhatian pelanggan. Misalnya, 7 kelebihan website untuk meningkatkan omset bisnis
- Interest, pada tahap ini bisa jelaskan kepada pembaca, kenapa hal ini penting dibahas, kenapa omset mereka harus naik, bagaimana omset mereka bisa naik dengan website dll.
- Desire, buat tabel perbandingan sebelum dan sesudah menggunakan website, hal ini akan menarik minat mereka lebih dalam
- Actions, berikan ajakan pada pembaca untuk memberikan pendapat pada kolom komentar, ajakan berlangganan artikel atau melakukan transaksi.
Kelebihan dan Kekurangan AIDA
Dari setiap model pemasaran, tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Sekarang mari kita bahas apa itu aida advantages dan apa kekurangan dari aida.
Kelebihan AIDA model
Terdapat beberapa kelebihan AIDA model, simak berikut ini:
- Salah satu model perjalanan pelanggan tertua yang digunakan pebisnis
- Menggambarkan perjalanan pelanggan dengan sederhana
- Membantu membuat copywriting yang lebih terstruktur, baik itu dalam pembuatan artikel atau konten pemasaran lainnya
- Membantu menganalisis kelebihan dan kelemahan produkmu agar bisa menjadi solusi bagi pelanggan
Kekurangan AIDA model
Dibalik ada kelebihan, tentu ada kelemahan AIDA model, mari simak berikut ini:
- Proses yang sangat sederhana
- Tidak menggambarkan pembelian pelanggan secara berulang, alias hanya transaksi pertama saja
- Kurang relate dengan kondisi digital sekarang yang menawarkan mudahnya pelanggan membandingkan suatu produk/jasa di internet
- Tidak melibatkan customer review, padahal pada masa internet sekarang, review sangat penting bagi pelanggan
Kesimpulan
Apa itu Aida? Aida bisa dikatakan sebagai sebuah formula yang dapat digunakan marketers untuk memahami perjalanan pelanggan. Dengan memahami perjalanan pelanggan, marketers bisa lebih memahami masalah yang dialami calon pelanggan langkah demi langkah.
Dengan memahami masalah mereka, maka akan lebih mudah menawarkan solusi dan mendapatkan transaksi pada target akhir. Demikian pembahasan seputar aida model ini, semoga bisa memberikan manfaat bagi kita semua. Jika ada kritik dan saran, mohon bisa disampaikan pada kolom komentar atau pada halaman Kontak. Terima kasih.