
Dalam menjalankan proses pemasaran, marketers menggunakan beragam atau salah satu dari model marketing. Salah satu formula marketing yang sedang trend di zaman digital sekarang adalah AISAS model.
AISAS termasuk model marketing terbaru, terutama dengan semakin maraknya perkembangan teknologi sekarang. Oleh karena itu, Dentsu (dalam Sugiyama dan Andree, 2011:51) mengemukakan sebuah model komunikasi pemasaran yang didapat dari perkembangan teknologi, yang diberi nama dengan model AISAS.
Daftar Isi
Apa itu AISAS ?
AISAS adalah sebuah formula marketing yang dapat digunakan sebagai bahan analisa dan acuan dalam perencanaan iklan. Perencanaan iklan disini mencakup semua aspek, mulai dari persiapan pra-produksi, produksi dan pasca-produksi iklan.
AISAS juga bisa dikatakan sebagai alur interaksi antara produk/jasa yang dijual dengan pelanggan. Mulai dari bagaimana calon pelanggan tertarik dengan suatu brand, sampai pelanggan melakukan action untuk membeli produk/jasa yang dijual brand tersebut.
Menurut Sugiyama dan Andree (2011:79) AISAS adalah formula yang dirancang untuk melakukan pendekatan secara efektif kepada target audiens dengan melihat perubahan perilaku yang terjadi khususnya terkait dengan latar belakang kemajuan teknologi internet.
Baca juga : AIDCA Sebagai Model Marketing Lama
Alur Interaksi AISAS model
AISAS merupakan kependekan dari Attention, Interest, Search, Action dan Share. Dimana seorang audiens yang melihat suatu iklan (Attention) akan menimbulkan ketertarikan (Interest) sehingga muncul keinginan untuk mengumpulkan informasi (Search) tentang produk/layanan dari iklan tersebut.
Audiens kemudian membuat penilaian secara keseluruhan berdasarkan informasi yang dikumpulkan, kemudian membuat sebuah keputusan untuk melakukan pembelian (Action).
Setelah membeli, konsumen menjadi penyampai informasi dengan berbicara pada orang lain atau dengan mengirim komentar atau sering kita temukan berupa review di internet (Sharing).
Mari kita bahas satu persatu :
1. Attention
Hal pertama yang perlu di lakukan seorang marketers untuk mengenalkan brand nya adalah melalui perhatian. Semakin bisa kita menarik perhatian audiens, maka akan semakin booming brand yang kita pasarkan.
Bisa kita perhatikan bisnis yang viral akhir-akhir ini. Merupakan salah satu hasil dari suksesnya si marketers dalam menarik perhatian banyak orang yang mengakibatkan bisnisnya menjadi booming dan trend dimana-mana.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan tahap attention ini adalah saat pemilihan headline yang interaktif. Seperti klikbait pada judul artikel/video juga merupakan salah satu cara menarik perhatian.
2. Interest
Perhatian yang muncul pada audiens akan berdampak terhadap sebuah iklan. Dimana selanjutnya akan berpengaruh pada ketertarikan pada iklan atau brand yang sedang di pasarkan.
Ketertarikan audiens bisa didapat melalui seberapa besar daya tarik iklan kepada audiens. Misalnya melalui tampilan yang menarik, unik dan outstanding.
Baca juga : Konsep AIDA Model yang Perlu Diketahui Seorang Marketer
3. Search
Iklan yang mempunyai daya tarik kuat akan menarik minat audiens dan menimbulkan rasa penasaran yang berakibat audiens akan ingin mengetahui lebih jauh tentang iklan atau setidaknya membuat audiens menyediakan waktu untuk menyimak iklan.
Hasrat disini tidak berhenti sampai disana, hasrat ini akan membuat audiens semakin bertanya-tanya tentang iklan kita dan mulai mencari tahu melalui sumber-sumber di internet.
4. Action
Setelah mendapat respon dari audiens mulai dari atensi, minat serta keingin tahuan audiens terhadap suatu iklan. Akan membawa audiens ketahap action, yaitu aksi sebagai respon dari 3 proses di atas.
Aksi disini berarti audiens akan secara langsung berhubungan dengan pesan yang disampaikan iklan. Misalnya adalah menghubungi cs brand untuk bertanya, menanyakan produk/jasa tersebut kepada teman atau mencari di internet, hingga akhirnya melakukan pembelian produk/jasa yang dijual oleh brand tersebut.
Setelah melakukan pembelian dan puas dengan layanan kita, biasanya pelanggan akan menjadi marketers produk/layanan kita secara tidak langsung.
Hal ini bisa dilihat dari informasi yang mereka sampaikan pada kolom review atau form kepuasan pelanggan yang bersifat publik.
Semakin banyak pelanggan yang puas dengan layanan kita, maka akan semakin banyak review positif yang akan meningkatkan kepecayaan pelanggan terhadap brand kita.
Demikian catatan saya hari ini, semoga bisa memberikan manfaat bagi saya pribadi dan bagi pembaca. Jika ada kritik dan saran, mohon bisa disampaikan pada kolom komentar atau pada halaman Kontak. Terima kasih.